Asal mula dan Jenis-jenis Teh

The History

Konon, teh pertama kali ditemukan di Cina secara tak sengaja oleh Kaisar Shennong pada 2727 BC. Daun Camellia sinensis ini masuk ke dalam air mendidih yang biasa dimunum sang Kaisar, mengubah warnanya menjadi kecoklatan. Sang Kaisar merasa terkesan akan rasa dan manfaat minuman tersebut, kemudian menobatkan teh sebagai muniman berkhasiat. Tak hanya di Cina, teh pun telah lama dikenal di India. Bahkan kebiasaan minum teh ini pun dituliskan dalam epos Ramayana.

Tipe Teh

Teh Putih (White Tea)

Teh  putih merupakan jenis teh cukup langka, seperti Pai Mu Tan atau Chinese White Peony. Pucuk daun teh dipetik sebelum mekar sepenuhnya, kemudian langsung dikeringkan. Kabarnya, teh ini mengandung antioksidan tiga kali lipatlebih tinggi daripada teh hijau dan teh hitam. Aromanya pun ringan dan Khas.

Teh Hitam (Black Tea)

Daun teh dibiarkan mengalami oksidasi oleh enzim polifenol oxidase sampai sempurna, sehingga menghasilkan rasa dan warna coklat yang kuat dan khas. Contohnya : teh Assam, Ceylon, Darjeeling, English Breakfast, dan Earl Grey.

Teh Hijau (Green Tea)

Daun teh langsung dikeringkan setelah dipetik sehingga tidak mengalami oksidasi dan mengandung banyak polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan. Di Jepang, teh hijau disebut Ocha atau Matcha. Moraccan Green Mint dan Imperial Dargonwell (Lung Ching) termasuk dalam kategori ini.

Teh Oolong (Oolong Tea)

Teh yang khas  berasal dari daerah Oolong di Cina. Namun, sekarang teh oolong digolongkan sebagai teh semi-fermentasi. Hal ini berdampak terhadap rasa dan aromanya yang khas. Salah satu jenios teh oolong yang paling terkenal yaitu Ti Quan Yin.

Mungkin masih banyak lagi jenis teh yang masih belum diketahui keberadaanya di bumi kita ini . . .

Semoga Bermanfaat.